CINTA DAN PERKAWINAN
A. Memilih
Pasangan
Cinta
adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Memilih
pasangan hidup bukanlah perkara yang mudah. pasangan hidup adalah orang yang
diajak untuk susah senang bersama, yang diharapkan hanya akan ada yang pertama
dan yang terakhir.Itu sebabnya memilih pasangan hidup jauh lebih susah
dibandingkan dengan memilih pekerjaan atau tempat sekolah. Dalam memilih
pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak
untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya.
B. Hubungan
Perkawinan
Lima tahap hubungan
dalam perkawinan :
1. Tahap
pertama : Romantic Love. Saat ini adalah saat Anda dan pasangan merasakan
gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini terjadi di saat bulan madu pernikahan.
Anda dan pasangan pada tahap ini selalu melakukan kegiatan bersama-sama dalam
situasi romantis dan penuh cinta.
2. Tahap
kedua : Dissapointment or Distress. Masih menurut Dawn, di tahap ini pasangan
suami istri kerap saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa pada
pasangan, berusaha menang atau lebih benar dari pasangannya. Terkadang salah
satu dari pasangan yang mengalami hal ini berusaha untuk mengalihkan perasaan
stres yang memuncak dengan menjalin hubungan dengan orang lain, mencurahkan
perhatian ke pekerjaan, anak atau hal lain sepanjang sesuai dengan minat dan
kebutuhan masing-masing. Menurut Dawn tahapan ini bisa membawa pasangan
suami-istri ke situasi yang tak tertahankan lagi terhadap hubungan dengan
pasangannya. Banyak pasangan di tahap
ini memilih berpisah dengan pasangannya
3. Tahap
ketiga : Knowledge and Awareness. Dawn mengungkapkan bahwa pasangan suami istri
yang sampai pada tahap ini akan lebih memahami bagaimana posisi dan diri
pasangannya. Pasangan ini juga sibuk
menggali informasi tentang bagaimana kebahagiaan pernikahan itu terjadi.
Menurut Dawn juga, pasangan yang sampai di tahap ini biasanya senang untuk
meminta kiat-kiat kebahagiaan rumah tangga kepada pasangan lain yang lebih tua
atau mengikuti seminar-seminar dan konsultasi perkawinan.
4. Tahap
keempat: Transformation. Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah
laku yang berkenan di hati pasangannya.
Anda akan membuktikan untuk menjadi pasangan yang tepat bagi pasangan Anda.
Dalam tahap ini sudah berkembang sebuah pemahaman yang menyeluruh antara Anda dan
pasangan dalam mensikapi perbedaan yang terjadi. Saat itu, Anda dan pasangan
akan saling menunjukkan penghargaan, empati dan ketulusan untuk mengembangkan
kehidupan perkawinan yang nyaman dan tentram.
5. Tahap
kelima: Real Love. “Anda berdua akan
kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan, dan
kebersamaan dengan pasangan,” ujar Dawn.
Psikoterapis ini menjelaskan pula bahwa waktu yang dimiliki oleh
pasangan suami istri seolah digunakan untuk saling memberikan perhatian satu
sama lain. Suami dan istri semakin menghayati cinta kasih pasangannya sebagai
realitas yang menetap. “Real love sangatlah mungkin untuk Anda dan pasangan
jika Anda berdua memiliki keinginan untuk mewujudkannya. Real love tidak bisa
terjadi dengan sendirinya tanpa adanya usaha Anda berdua,” ingat Dawn.
C. Penyesuaian
dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Dua
individu harus saling dapat mengembangkan diri untuk kemajuan perkawinannya.
Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur dari ketergantungan pasangan. Pada
dasarnya, diperlukan penyesuaian diri dalam sebuah perkawinan, yang mencakup
perubahan diri sendiri dan perubahan lingkungan. Bila hanya mengharap pihak
pasangan yang berubah, berarti kita belum melakukan penyesuaian. Banyak yang
bilang pertengkaran adalah bumbu dalam sebuah hubungan. Bahkan bisa menguatkan
ikatan cinta. Hanya, tak semua pasangan mampu mengelola dengan baik sehingga
kemarahan akan terakumulasi dan berpotensi merusak hubungan.
D. Perceraian
dan Pernikahan Kembali
Pernikahan
bukanlah akhir kisah indah, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak
menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan
yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari
semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin
mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya
dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama
menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
Apa yang akan
mempengaruhi peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada banyak faktor.
Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari menikah
lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor
pendidikan, pendapatan dan sosial. Sebagai manusia, kita memang mempunyai daya
tarik atau daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal-hal yang baru. Jadi,
semua hal yang telah kita miliki dan nikmati untuk suatu periode tertentu akan
kehilangan daya tariknya.
E. Alternatif
selain Pernikahan
Alternatif
selain pernikahan bisa juga dengan memilih untuk sendiri dulu tanpa mempunyai
pasangan atau apabila sudah memiliki pasangan tetapi masih belum ingin menikah,
bisa juga dilakikukan tunangan terlebih dahulu dengan pasangan sampai siap
untuk menjalin hubungan.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar