Kelompok 8 (Alpukat)
Disusun oleh :
Andrew Wiratama
Mikha Meyanti B.
Riyan Anugerah
Ulfah Indah K.
Wira Utami H.
Andrew Wiratama
Mikha Meyanti B.
Riyan Anugerah
Ulfah Indah K.
Wira Utami H.
kelas : 3PA06
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Elemen perubahan memasukkan hampir
semua perhitungan dan komunikasi secara instan. Pandangan multidisiplin dari
perilaku organisasi mengilustraskan sejumlah poin penting. Pertama, perilaku
organisasi merupakan cara berpikir.
Sikap adalah pernyataan evaluatif
terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang
terhadap sesuatu. Sikap mempunyai tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan
perilaku.
Pada akhir tahun 1960-an, hubungan
yang diterima tentang sikap dan perilaku ditentang oleh sebuah tinjauan dari
penelitian. Berdasarkan evaluasi sejumlah penelitian yang menyelidiki hubungan
sikap-perilaku, peninjau menyimpulkan bahwa sikap tidak berhubungan dengan
perilaku atau, paling banyak, hanya berhubungan sedikit.
B.
RumusanMasalah
1 .
Jelaskan Definisi dari Pengaruh
2 . Jelaskan kunci-kunci Perubahan Perilaku
. Jelaskan bagaimana Mempengaruhi Orang
Lain : Berbagai Model
4 . Jelaskan tentang Wewenang
BAB II
TEORI
A. Definisi Pengaruh
Tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa antara dampak dan pengaruh
adalah sama. Sampai akhirnya beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan
pendapat apakah dampak dan pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau
salah satu diantaranya merupakan kosep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk
khususnya. Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan
kekuasaaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan
kepentingan.
Definisi dari pengaruh menurut Poerwordaminto berarti “daya yang ada atau
timbul dari suatu lorong, benda atau sebagainya”. Sedangkan, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.”
Menurut beberapa tokoh, antara lain:
a. Menurut Albert R. Roberts
& Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka
tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
b. Menurut M. Suyanto
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
c. Menurut Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi
agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak
demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.
d. Menurut Ertram Johannes
Otto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur
kepastiannya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa
depan secara signifikan dan memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa
hubungan tersebut bisa ditingkatkan dengan memperhitungkan variabel-variabel
pengait.
B. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perilaku dipandang beroperasi pada tingkat individu, kelompok dan
organisasi. Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi
baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu
berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance
dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan.
Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan
personality tersebut berkualitas.
Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan
perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah
perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
secara definisi, masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang
salingberinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu
individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan
peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah
adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality)
baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang,
melainkan dari adannya daya intelektual dan perbuatan.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap
yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri
tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan
masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya
ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari
prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif
(Fisher & Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku
a. Fokus kepada perilaku
(prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah
karakter atau sifat seseorang)
- Perilaku yang dirubah
disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang
tidak/kurang dimiliki oleh orang
b. Prosedurnya didasarkan
kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan
prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan
binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
c. Penekanannya kepada
peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi asesmen dan
perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional
dengan perilaku
d. Treatment dilakukan oleh
orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan
lebih efektif apabila dikembangkan oleh
orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target
perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan
perilaku
e. Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan
pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan
perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah
perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
f. Mengabaikan
peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan
perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab
perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
g. Menolak hipotetis yang
mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap
penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi
untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan
kegiatan individu yang terlibat dalam pemilihn, evaluasi, perolehan, penggunaan
dan mendpatkan barang dan jasa Loudon & Della Bitta). Sehingga perilaku
konsumken merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan individu maupun kelompok
yang berkiatan dengan proses pengambilan keputusan utnuk memperoleh dan
menggunakan suatu produk yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu variabel individual yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap proses pengambilan keputusan pembelian adalah
motivasi.
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam
Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan
situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh
lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan
berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana
perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan
serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh
perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,
perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari
penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen
dalam penambilan keputusan pembelian.
Perilaku konsumen menurut Kotler (2005:183),Suatu proses penilaian dan
pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingankepentingan
tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Perilaku konsumen menurut Machfoedz (2005:37), adalah tindakan yang dilakukan orang dalam pembelian dan
pemanfaatan suatu produk. Sedangkan
Swasta & Handoko (2000:10), berpendapat
Perilaku konsumen (consumen behavior) dapat di definisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang - barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan
tersebut.
C. Model mempengaruhi orang Lain
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi
dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi
yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:
a. Logical argument (logos), yaitu
penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini
telah disinggung dalam komponen data.
b. Psychological/ emotional
argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif
maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita
berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek
emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat
kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi
negatif.
c. Argument based on credibility
(ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience
karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari
seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen.
Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam
bidangnya.
D. Wewenang
Wewenang merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power).
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang
lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya
untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut
harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal.
Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan
kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu
pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka .
Peran wewenang dalam manajemen.
a. Wewenang lini (Linie
authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang
dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang
menerimanya.
b. Wewenang staf (Staf
authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang
diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang
diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya
tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan,
pelayanan kepada staf, atau penasihat.
BAB III
PENUTUP
Perilaku selalu muncul dalam suatu konteks situasional atau lingkungan
dan pada waktu tertent.Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya
buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri
dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk
dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya daya intelektual
dan perbuatan.
Perubahan adalah suatu proses emosional yang sangat tinggi. Penghargaan
itu seharusnya membawa si pengubah kearah memperilakukan logika sebagai sesuatu
yang berguna tetapi merupakan alat yang sangat terbatas kekuatannya untuk
mengubah. Wewenang yang resmi adalah suatu jenis kekuasaan yang dapat
dilimpahkan. Kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain mungkin juga
berasal dari sumber-sumber lainnya terutama dari keahlian, kepribadian, dan
kekayaan si pengubah perilaku.
Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya
intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan
perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi
perubahan perilaku di dalam masyarakat.
REFERENSI
Ghoni,
Abdul & Bodroastuti, Tri . Jurnal
Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Perilaku
Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang) Semarang
: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Jalan Sriwijaya
Ivancevich,
J. M. et al. Perilaku Dan Manajemen
Organisasi, edisi 7, jilid 1. Alih
bahasa : Gina Gania. Jakarta : Penerbit Erlangga
Munandar,
Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta. Universitas Indonesia
Sudaryan
,Arif . Perilaku Konsumen Dalam
Berbelanja Pada Supermarket Di Yogyakarta.
Akmenika UPY,Volume 8, 2011. Yogyakarta
: Fak. Ekonomi Universitas PGRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar