Jumat, 17 April 2015

stress

Tugas minggu ke - 8

A.    Arti Penting Stress


Stres adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress juga merupakan beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
·       Efek – efek Stress menurut Hans Selye
Hans Selye (1946 – 1976) melakukan riset terhadap dua respon fisiologis tubuh terhadap stress yaitu :
1.     GAS (General Adaptation Syndrom )
Merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress. Respon yang terlibat ialah sistem saraf otonom dan sistem syaraf endokrin.
Terdapat 3 fase yaitu :
§  Fase Alarm ( Waspada)
§  Fase Resistance (Melawan )
§  Fase Exhaustion ( Kelelahan )

2.     LAS ( Local Adaptation Syndrom)
Tubuh menghasilkan banyak respon setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka.
Karakteristik dari LAS :
§  Respon yang terjadi hanya setempatdan tidak melibatkan semua system
§  Respon bersifat adaptif diperlukan stressor untuk menstimulasikan
§  Respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
§  Respon bersifat restorative

·       Faktor Individual
Ketika seseorang menemukan stressor dalam lingkungannya, terdapat dua karakteristik pada stressor yang akan mempengaruhi reaksi terhadap stressor yaitu : berapa lama ia harus menghadapi stresor (duration), dan berapa terduganya stresor itu (predictability)

·       Faktor Sosial
Dukungan sosial mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stres. Dukungan sosial yaitu : Dukungan emosional, Dukungan informasi (nasihat).

B.    Tipe – Tipe Stress Psikologis
1)     Tekanan
Tekanan muncul dalam kehidupan sehari – hari. Tekanan bisa muncul dari dalam diri sendiri dan juga bisa muncul dari orang lain.
2)     Frustasi
Muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu tujuan. Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat tubuh, kegagalan usaha) dan bersifat ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian)
3)     Konflik
Konflik timbul karena ketidak mampuan memilih keinginan, kebutuhan atau tujuan. Bentuk – bentuk konflik :
§  Approach – approach conflict
§  Approach avoidant conflict
§  Avoidant – avoidant conflict 
4)     Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi individu merasakan kekhawatiran, kegelisahan dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali.

C.    Symptom – Reducing Responses Terhadap Stress
Individu memiliki mekanisme petahanan diri masing – masing untuk mengurangi gejala stres, yaitu:
a)     Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
b)     Overcompensation / Reaction Formation 
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama.
c)     Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif.
d)     Proyeksi
Proyeksi dalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di luar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi.
e)     Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain.
f)      Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan.
g)     Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan dengan lingkunganya.
individu dapat menggunakan strategi coping yang spontan untuk mengatasi stress “minor”.

D.    Pendekatan “Problem  Solving” Terhadap Stress
Salah satu cara menangani stress yaitu menggunakan metode Biofeedback, yaitu mengetahui bagian – bagian tubuh yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan alat yang rumit sebagai feedback. Memberikan sugesti kepada diri sendiri, berikan sugesti yang positif .

Referensi
Halgin, R.P., Whitbourne, S.K. 2010. Psikologi abnormal. Jakarta: Salemba Humanika 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar